5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Mendekati tanggal tua tapi penghasilan udah abis duluan? Mungkin Anda perlu mulai mengatur finansial pribadi dengan lebih bijak. Biar ke depannya Anda bisa nabung dan investasi juga, entah buat kebutuhan pendidikan, nikah, alias persiapan biaya pensiun.

Berdasarkan riset Bank Mandiri , kecenderungan menabung penduduk kelas mengah bawah di Indonesia lagi menurun drastis. Kalau Anda mengalami perihal serupa, krusial banget untuk mulai revisit kembali pengelolaan duit kamu.

Mulai dari memahami 4 pilar finansial pribadi, penggunaan metode budgeting 50-30-20, hingga gimana mulai investasi, tulisan ini ngasih penjabaran langkah mengelola duit pribadi buat Anda nan baru mulai.

Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Biar Bisa Mulai Investasi

5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

1. Pahamin 4 Pilar Keuangan Pribadi

Pahami juga apa saja 4 pilar finansial pribadi nan meliputi pendapatan, pengeluaran, liabilitas, dan aset.

  • Pendapatan, yaitu semua sumber duit nan masuk ke kantongmu. Sumbernya bisa dari gaji, usaha, alias passive income.
  • Pengeluaran, mencakup semua duit nan Anda keluarkan untuk beragam kebutuhan dan keinginan. Contohnya seperti biaya makan, tranportasi, dan lainnya. Kamu bisa pakai kalkulator unik finansial untuk menghitung dan memantau pengeluaran dengan akurat.
  • Liabilitas, ialah adanya tanggungjawab untuk mengeluarkan duit di masa depan alias sederhananya, semua utang nan Anda miliki.
  • Aset, ialah segala sesuatu nan Anda punya dan mempunyai nilai ekonomi. Contohnya seperti tabungan (liquid asset), properti (aset investasi), rumah tempat tinggal (fixed asset), dan kewenangan cipta (intangible asset).

2. Jangan Bergantung dengan Gaji Aja. Optimasi Pendapatanmu!

Dari 4 pilar tadi, krusial untuk mengoptimasi alias memaksimalkan pendapatan kamu. Kalau Anda mikir pendapatan hanya dari gaji, mungkin perlu di-tweak dikit, nih. Kamu perlu melakukan diversifikasi pendapatan (income diversification) alias punya side hustle.

Coba deh, explore potensi lain nan bisa menghasilkan duit tambahan. Mungkin Anda punya skill menulis, desain, alias bahasa asing nan bisa Anda tawarkan sebagai freelancer? Atau, jika Anda punya barang-barang nan udah nggak kepakai tapi tetap layak jual, kenapa nggak coba ditawarkan secara online?

Dengan mengoptimalkan pendapatan, Anda nggak hanya bisa mempercepat tercapainya tujuan finansialmu, tapi juga bikin Anda nggak terlalu ‘tergantung’ sama satu sumber penghasilan aja.

3. Gunakan Metode Budget 50-30-20

Sembari mencari tambahan pengasilan, Anda juga perlu mengatur pengeluaran biar nggak boncos dengan sistem 50-30-20. Sistem budgeting 50-30-20 simple-nya gini: alokasikan 50% dari pendapatan bersihmu untuk kebutuhan pokok (need). Ini termasuk biaya sewa tempat tinggal, cicilan, makan sehari-hari, transportasi, tagihan listrik dan air, serta kebutuhan mendesak lainnya.

Lalu, sisihkan 30% untuk kemauan alias hal-hal nan bikin Anda happy, kayak hangout bareng teman, nonton bioskop, shopping, alias traveling. Inget ya, ini porsinya lebih mini dari kebutuhan. Terakhir, alokasikan 20% sisanya untuk tabungan dan bayar utang. Ini termasuk biaya darurat, investasi, dan angsuran utang (kalau ada).

Metode mengatur finansial 50-30-20 ini elastis kok, nggak kudu strict alias saklek. Kalau Anda mau sesuaiin lagi juga boleh. Tapi kudu banget disiplin dan jujur sama diri sendiri. Pahami betul mana kebutuhan dan mana nan hanya sekadar kemauan sesaat.

4. Jangan Lupa Set Goal Keuanganmu

Biar pengelolaan keuanganmu nggak hanya jadi wacana, krusial banget untuk punya tujuan (goal) finansial nan jelas. Coba deh, pikirin apa aja sih goal Anda nan short-term (jangka pendek), dan long-term (jangka panjang).

Misalnya, dalam setahun ke depan Anda pengen punya biaya darurat sebesar tiga kali pengeluaran bulanan? Atau mungkin dalam lima tahun Anda pengen punya down payment buat rumah? Atau bahkan, Anda udah mulai mikirin biaya pensiun?

Punya goal kek gini salah satu trik mengatur finansial agar tidak royal dan impulsif, gengs. Jadi Anda bisa lebih bisa ngasih prioritas ke kebutuhan dan menunda keinginan.

5. Mulai Investasi!

Kalau udah punya goal nan jelas, Anda bisa mulai coba investasi. Jangan salah, investasi itu bukan hanya buat mereka nan sultan ya. Kita-kita manusia aspiring middle-class dan middle-class juga bisa.

Jenis-jenis investasi ada banyak. Ini biasanya disebut dengan instrumen investasi, contohnya kayak obligasi, saham, reksadana, emas, dan lainnya. Buat simplifikasi, Anda bisa memetakan instrumen investasi dengan personality Anda sebagai investor.

Secara garis besar personality penanammodal bisa dibagi jadi tiga: (1) jenis investor konservatif nan biasanya condong memilih investasi nan stabil dan tidak mempunyai akibat tinggi; (2) jenis investor moderat nan mencari balance antara pertumbuhan dan keamanan investasi; (3) jenis investor agresif nan konsentrasi pada untung tinggi dengan akibat nan besar.

Investor Konservatif:

  • Profil Risiko: Rendah.
  • Prioritas: Keamanan modal dan kestabilan hasil.
  • Tujuan Investasi: Jangka pendek hingga menengah, seperti biaya darurat, pendidikan, alias pensiun.
  • Instrumen Investasi nan Cocok: Deposito, obligasi pemerintah, reksa biaya pasar uang, dan instrumen investasi lainnya dengan akibat rendah.

Investor Moderat:

  • Profil Risiko: Sedang.
  • Prioritas: Keseimbangan antara pertumbuhan investasi dan keamanan.
  • Tujuan Investasi: Jangka menengah hingga panjang, dengan konsentrasi pada pertumbuhan nan stabil.
  • Instrumen Investasi nan Cocok: Reksa biaya campuran, saham blue chip, dan obligasi korporasi.

Investor Agresif:

  • Profil Risiko: Tinggi.
  • Prioritas: Potensi untung tinggi dengan akibat nan lebih besar.
  • Tujuan Investasi: Jangka panjang, dengan konsentrasi pada pertumbuhan nan signifikan.
  • Instrumen Investasi nan Cocok: Saham, reksa biaya saham, dan aset investasi lainnya dengan potensi pertumbuhan nan tinggi.

Dengan memahami personality tersebut, Anda bisa menyesuaikan pengen investasi dengan instrumen apa dengan profil akibat seberapa berasas personality kamu.

Untuk memudahkan Anda melakukan perhitungannya, Anda juga bisa pakai kalkulator investasi nan punya banyak fitur pendukung seperti penentuan sasaran jumlah investasi, jumlah awal, hingga compund-nya.

5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

Sehingga Anda lebih mudah menentukan kudu investasi berapa dalam sekian waktu untuk mencapai goal investasi nan udah Anda tentukan.

Itulah 5 tips mengatur finansial Anda nan akhirnya bisa ngebantu Anda buat mulai investasi. Inget, mulai dengan memahami pilar finansial pribadi, mengoptimasi pendapatan, menggunakan metode budgeting nan tepat, menentukan tujuan keuangan, hingga akhirnya investasi.

Selengkapnya
Sumber Tips
Tips