Tugu kerap menjadi ikon landmark suatu daerah, mulai dari nan legendaris seperti Monas Jakarta, Tugu Jogja, Jam Gadang, hingga nan baru saja dibangun seperti Tugu Biawak Wonosobo.
Meskipun taman untuk tugu ini tetap dalam tahap finishing, tapi sudah menarik banyak orang. Pasalnya, tugu nan berupa patung ini terlihat sangat realistis dengan perincian nan mendalam.
Ketika pertamakali melihatnya, mungkin banyak nan mengira jika patung ini sungguhan. Namun ketika diperhatikan rupanya landmark populer ini hanya material nan dibentuk dan diwarnai sedemikian rupa hingga mirip aslinya.
Tentu saja ini bukan satu-satunya tugu unik di tanah air. Bagaimana jika tugu Biawak Wonosobo ini dibandingkan dengan tugu-tugu unik di Indonesia lainnya?
Tugu Biawak Wonosobo
Tugu nan banyak dikenal netizen sebagai Tugu Biawak Wonosobo ini sebenarnya dinamai Tugu Krasak Menyawak. Tugu bersosok biawak raksasa nan berdiri gagah ini berlokasi di jalur utama Wonosobo-Banjarnegara.
Nama Krasak Menyawak sendiri berasal dari nama tempat tersebut, Desa Krasak. Sementara kata Menyawak sendiri berfaedah biawak. Hewan ini memang hidup di sekitar Sungai Serayu, terutama di sekitar Jembatan Menyawak alias Jembatan Krasak.
Masyarakat sekitar sendiri sudah lama mengenal hewan ini, dan habitatnya tetap terjaga hingga sekarang. Jadi, tidak heran jika hewan ini menjadi kebanggaan masyarakat Desa Krasak, Wonosobo, Jawa Tengah.
Tugu Krasak Menyawak dengan Jembatan Krasak di kejauhan – image credit: Youtube Cahkota
Patung dengan tinggi mencapai 7 meter dan lebar 4 meter ini tetap bakal dilengkapi dengan taman dan bangku agar bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik.
Peletakan batu pertama pada 3 Februari 2025 menandai pemabngunan tugu ini, dan dalam waktu separuh bulan patung sudah selesai. Biaya nan dibutuhkan juga tergolong mini jika dibandingkan dengan proyek landmark lain di Indonesia.
Tugu Biawak Wonosobo alias Tugu Krasak Menyawak terlihat gagah dengan perincian nan teliti dan realistis – image credit: Youtube CahKota
Biaya pembangunan tugu ini dikabarkan menghabiskan biaya sebesar Rp 50 juta nan berasal dari Dana Desa. Diinisiasi oleh pemuda karang taruna desa setempat, pembuatan patung nan mengisi tugu ini dipimpin oleh seniman original Wonosobo, Arianto.
Dengan kata lain, sumber biaya ini tidak menggunakan APBD, melainkan swadaya masyarakat.
Tugu Patung Penyu Sukabumi
Tugu Penyu juga menjadi salah satu landmark nan sempat viral beberapa waktu lalu. Tugu ini terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) alias alun-alun Gadongbangkong, Sukabumi, Jawa Barat. Patung penyu tersebut mengalami kerusakan di bagian cangkangnya nan ambrol.
Padahal patung penyu ini dsebut-sebut menggunakan anggaran sebesar Rp 15 miliar. Netizen geram lantaran dengan biaya sebesar itu, sepatutnya patung dibuat dengan lebih baik.
Tugu Penyu Sukabumi nan ambrol akibat visitor nan kerap menaiki patung penyu – image credit: Youtube Palabuhan Ratu
Banyak nan mengira bahwa patung ini dibuat dengan menggunakan material kardus. Namun seiring dengan viralnya patung penyu ini, pihak rekanan proyek memberikan penjelasan mengenai biaya anggaran serta material patung.
Untuk meluruskan rumor nan banyak beredar, ditegaskan bahwa anggaran pembuatan patung itu hanya sekitar Rp 30 juta sesuai spesifikasi nan ditetapkan dalam proyek.
Sementara material nan digunakan bukanlah kardus, melainkan resin dan fiberglass. Material kardus nan terlihat adalah perangkat bantu dalam proses pencetakan.
Pihak rekanan proyek melanjutkan, kerusakan nan timbul pada patung penyu ini disebabkan lantaran tindakan visitor nan sering menaiki patung tersebut untuk berfoto.
Tugu Patung Gajah Gresik
Kalau patung Tugu Biawak diapresiasi lantaran realistis dan detail, patung gajah di Simpang Lima Sukorame, Gresik, Jawa Timur ini dibuat dengan style nan simple dan surreal.
Patung ini hanya nampak seperti siluet gajah, tanpa perincian seperti mata, telinga, dan apalagi kakinya hanya ada depan dan belakang saja. Karenanya, filosofi pembuatan patung gajah itu terlalu jauh dari corak gajah pada umumnya.
Patung dengan gaya surreal dan simplistik memang dikenal mempunyai corak nan lebih sederhana. Dengan perencanaan letak dan finishing nan tepat, sebenarnya patung nan bergolongan surreal dan simplistik bisa mempunyai daya tarik tersendiri.
Tugu patung gajah Gresik nan terlihat unik
Terbukti, penduduk sekitar nan memandang patung ini mengakui bahwa desainnya lucu. Sayangnya Patung nan berdiri di simpang lima jalan rayayang berada di tengah Kota Gresik ini dinilai menghabiskan biaya nan cukup fantastis.
Banyak netizen nan menyayangkan biaya pembangunannya nan mencapai Rp 1 miliar. Sekretaris PT Petrokimia Gresik meluruskan bahwa pembangunan keseluruhan dari proyek tersebut memang menelan biaya sekitar Rp 900 juta. Namun, biaya tersebut juga mencakup proyek landmark pada titik lain nan berada di Jalan Raya Achmad Yani dan Usman Sadar.
Perusahaan Petrokimia Gresik menanggung semua pendanaan dan pelaksanaan. Jadi Pemkab hanya menerima setelah pengerjaan selesai, baru dilaksanakan aktivitas serah terima.
Tulisan Lorem Ipsum Pada Papan di Tugu Titik Nol IKN
Kabar mengejutkan lain muncul dari IKN dengan viralnya sebuah foto dengan tugu dengan tulisan “Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit”. Papan penjelasan dengan tulisan ini berlokasi di kompleks titik nol IKN.
Dalam foto nan banyak beredar, teks ini muncul di bawah tulisan “Tugu Titik Nol Centar Point”. Di bawah tulisan ini dilanjutkan dengan penjelasan.
Bagi nan biasa berkutat di bagian kreasi grafis, publikasi, alias percetakan, pasti sudah biasa menemui tulisan ini sebagai bagian dari template desain. Ya, tulisan ini kerap digunakan untuk mengisi ruang text untuk digantikan dengan text lain.
Netizen pun banyak nan memberikan komentar gimana bisa teks sementara itu terpasang di letak resmi tanpa pengecekan dari pihak terkait.
Otoritas IKN alias OIKN pun memberikan penjelasan bahwa tulisan itu memang sebenarnya hanya pengisi sementara. Nantinya tulisan ini bakal diganti dengan penjelasan mengenai sejarah dan asal mula pembangunan IKN. Saat ini narasi teks resminya tetap dalam proses penyusunan.
Meski sudah ada klarifikasi, namun tentunya patut disayangkan kenapa perihal ini bisa lolos dan dibenahi sebelum menjadi sebuah papan penjelasan.
Akhir Kata
Itu dia beberapa tugu unik di Indonesia. Sebenarnya tetap banyak tugu-tugu lain nan tidak kalah unik dan terkenal di Indonesia. Misalnya ada tugu photocopy, tugu sepatu, dan tetap banyak lagi.
Namun keempat tugu inilah nan akhir-akhir ini banyak mendapat sorotan publik khususnya warganet. Mulai dari style realistis dan detail, hingga style surreal dan simplistik, semua mempunyai daya tariknya masing-masing.
Namun nan perlu menjadi perhatian adalah ketika adanya indikasi penyalahgunaan anggaran di mana nilai tugu termasuk dari sisi material dan estetika rupanya tidak sesuai dengan anggaran.
Dengan laporan dan tanggapan netizen, tentunya ke depan pihak-pihak nan terlibat dalam pembganunan proyek bakal pikir-pikir lagi untuk melakukan kalkulasi rancangan anggaran serta eksekusi proyek agar tidak viral.
Hadirnya tempat foto nan instagrammable ini pastinya juga secara tidak langsung bakal menggenjot ekonomi lokal meskipun visitor hanya datang untuk berfoto.
Selain itu, seperti Tugu Jogja, landmark ini bisa menjadi identitas nan menjadi kebanggaan suatu daerah. Kalau daerahmu ada tugu apa?




English (US) ·
Indonesian (ID) ·