Khutbah Jumat: Silaturahmi, Cerminan Ketakwaan Seorang Mukmin

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
 Silaturahmi, Cerminan Ketakwaan Seorang MukminKhutbah Jumat: Silaturahmi, Cerminan Ketakwaan Seorang Mukmin

Khutbah Jumat minggu ke 2 bulan Syawal kali ini mengangkat tema “Silaturahmi, Cerminan Ketakwaan Seorang Mukmin”. Dalam khutbah ini disampaikan bahwa silaturahmi bukan sekadar hubungan sosial, melainkan bagian dari keagamaan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Silaturahmi mempunyai banyak keutamaan, di antaranya mendatangkan keberkahan, memperpanjang umur, dan menjadi jalan menuju surga. Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan, apalagi ketika hubungan itu sempat terputus.

Baca Juga : Khutbah Jumat: 3 Pesan Ramadhan di Bulan Syawal

Khutbah Jumat: Silaturahmi, Cerminan Ketakwaan Seorang Mukmin

Khutbah l

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ.

أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الزِّحَامِ

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْم : اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah …

Mari kita renungkan berbareng bakal pentingnya silaturahmi dalam kehidupan. Silaturahmi bukan hanya sekadar ikatan sosial, tetapi merupakan gambaran ketakwaan dan bukti dari keagamaan nan mendalam.

Dalam Islam, silaturahmi menempati posisi nan istimewa, apalagi seringkali didahulukan di atas kebaikan kebaikan lainnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۗ إِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Bertakwalah kepada Allah nan dengan nama-Nya Anda saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu”. (QS. An-Nisa’: 1)

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya silaturahmi dalam sabdanya:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Dan barangsiapa nan beragama kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa silaturahmi mempunyai kedudukan spesial setelah takwa, dan menjaga hubungan baik dengan kerabat adalah salah satu karakter orang beriman.

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah …

Silaturahim membawa banyak keberkahan dalam hidup kita. Dengan menjaga silaturahmi, kita menunjukkan kualitas ketaatan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Misalnya, kita bisa mulai dengan mengunjungi orang tua alias kerabat nan sudah lama tidak kita temui. Mungkin juga kita bisa membujuk mereka makan berbareng alias sekadar berbincang-bincang untuk mempererat hubungan.

Nabi SAW pernah ditanya oleh sahabatnya tentang ibadah nan dapat memasukkan ke dalam surga. Lalu beliau menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

“Sembahlah Allah, janganlah melakukan syirik pada-Nya, dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan sungguh pentingnya silaturahmi dalam rangka mencapai kebahagiaan di bumi dan akhirat.

Kemudian, sebenarnya kepada siapa kita kudu bersilaturahmi? Abdullah bin ‘Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

“(Hakikat) orang nan menyambung silaturahmi itu bukan orang nan membalas kebaikan (dengan kebaikan). Akan tetapi, dia nan andaikan silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya.” (HR. Bukhari)

Hadits tersebut menegaskan bahwa silahturahmi bukan hanya tentang membalas kunjungan alias kebaikan, tetapi lebih kepada upaya untuk terus menjaga hubungan meskipun ada hambatan. Contohnya, jika ada kerabat alias kawan nan sedang mengalami kesulitan alias konflik, kita bisa menjadi jembatan untuk mendamaikan mereka alias sekadar memberikan support moral.

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah …

Kemudian, prinsip dari silaturahmi tidak sebatas bersalaman alias pertemuan fisik. Silaturahmi merupakan ketaatan dan ibadah nan mendekatkan kita kepada Allah Ta’ala serta menjauhkan kita dari perbuatan maksiat. Dengan menjalin hubungan baik dengan family dan kerabat, seperti rutin menghubungi mereka melalui telepon alias media sosial jika jarak memisahkan, kita bakal semakin alim kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup serta menyelamatkan diri kita kelak di akhirat.

Oleh karenanya, mari kita tingkatkan upaya untuk menyambung tali persaudaraan dengan sesama Muslim dan kerabat kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kekuatan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan kita dari perbuatan nan merusak hubungan baik antar sesama. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ وَالْآيَاتِ الْحَكِيْمِ ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمَ

Baca Juga : Khutbah Jumat: Setelah Ramadhan Pergi, Bagaimana Kita?

Khutbah ll

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أتَمَّ عَلَيْنَا نِعْمَتَهُ ، وَأَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ , وَشَرَّعَ لَنَا مِنَ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ أَنْوَاعًا وَأَصْنَافًا لِنَتَقَرَّبَ بِهَا إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ أَكْرَمُ الْأَكْرَمِيْنَ . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُصْطَفَى عَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ .

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

أَمَّا بَعْدُ: فَيآأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ .. اِتَّقُوا اللهَ , اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَأَطِيْعُوْهُ فَإِنَّ طَاعَتَهُ أَقْوَمُ وَأَقْوَى , وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادَ التَّقْوَى , وَاحْذَرُوا أَسْبَابَ سَخَطِ الْجَبَّارِ فَإِنَّ أَجْسَامَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى

وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ؛ اللهم ادْفَعْ أَنَّ الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ، عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً ، وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً ، بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ,

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ , رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ … إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ ,وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

DOWNLOAD DISINI

Ustadz M. Shodiq Ma’mun, S.Sos
Ketua RMI MWC NU Ajibarang

Selengkapnya
Sumber Khutbah
Khutbah